NAMA : Muhamad Reza Chaedar Fatach
NPM : 54410597
KELAS: 1IA13
NPM : 54410597
KELAS: 1IA13
INDIVIDU
Apa yang dimaksud dengan manusia sebagai mahkluk individu dan sosial?
Sebagai mahluk individu artinya bahwa setiap manusia itu adalah unik masing-masing memiliki perbedaannya dan tidak ada yang sama, menjadi pribadi yang betul-betul mandiri dengan keunikannya.
Sebagai mahluk sosial artinya bahwa dengan keunikannya membawa konsekuen adanya kelebihan dan kekurangan, dengan kekurangannya manusia perlu orang lain untuk bisa hidup bersama-sama karena akan saling melengkapi.
Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial
Manusia Sebagai Makhluk Individu
Individu berasal dari kata in dan devided. Dalam Bahasa Inggris in salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi, atau satu kesatuan. Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individium yang berarti yang tak terbagi, jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas.
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Jika unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi maka seseorang tidak disebut sebagai individu. Dalam diri individi ada unsur jasmani dan rohaninya, atau ada unsur fisik dan psikisnya, atau ada unsur raga dan jiwanya.
Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama. Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Seorang individu adalah perpaduan antara faktor fenotip dan genotip. Faktor genotip adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir, ia merupakan faktor keturunan, dibawa individu sejak lahir. Kalau seseorang individu memiliki ciri fisik atau karakter sifat yang dibawa sejak lahir, ia juga memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan (faktor fenotip). Faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seseorang. Istilah lingkungan merujuk pada lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Ligkungan fisik seperti kondisi alam sekitarnya. Lingkungan sosial, merujuk pada lingkungan di mana eorang individu melakukan interaksi sosial. Kita melakukan interaksi sosial dengan anggota keluarga, dengan teman, dan kelompok sosial yang lebih besar.
Karakteristik yang khas dari seeorang dapat kita sebut dengan kepribadian. Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh faktor bawaan genotip)dan faktor lingkungan (fenotip) yang saling berinteraksi terus-menerus.
Menurut Nursid Sumaatmadja (2000), kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu yang merupakan hasil interaksi antara potensi-potensi bio-psiko-fiskal (fisik dan psikis) yang terbawa sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan, yang terungkap pada tindakan dan perbuatan serta reaksi mental psikologisnya, jika mendapat rangsangan dari lingkungan. Dia menyimpulkan bahwa faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seeorang.
Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karrena beberapa alasan, yaitu:
a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.
B. Interaksi Sosial dan Sosialisasi
1. Interaksi Sosial
Kata interaksi berasal dari kata inter dan action. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik saling mempengaruhi antara individu, kelompok sosial, dan masyarakat.
Interaksi adalah proses di mana orang-oarang berkomunikasi saling pengaruh mempengaruhi dala pikiran danb tindakana. Seperti kita ketahui, bahwa manusia dalam kehidupan sehari-hari tidaklah lepas dari hubungan satu dengan yang lain.
Interaksi sosial antar individu terjadi manakala dua orang bertemu, interaksi dimulai: pada saat itu mereka saling menegeur, berjabat tangan, saling berbicara, atau bahkan mungkin berkelahi. Aktivitas-aktivitas semacam itu merupakan bentuk-bentuk dari interaksi sosial.
Interaksi sosial terjadi dengan didasari oleh faktor-faktor sebagai berikut
Imitasi adalah suatu proses peniruan atau meniru.
Sugesti adalah suatu poroses di mana seorang individu menerima suatu cara penglihatan atau peduman-pedoman tingkah laku orang lain tanpa dkritik terlebih dahulu. Yang dimaksud sugesti di sini adalah pengaruh pysic, baik yang datang dari dirinya sendiri maupuhn dari orang lain, yang pada umumnya diterima tanpa adanya kritik. Arti sugesti dan imitasi dalam hubungannya, dengan interaksi sosial adalaha hampir sama. Bedanya ialah bahwa imitasi orang yang satu mengikuti salah satu dirinya, sedangkan pada sugesti seeorang memberikan pandangan atau sikap dari dirinya, lalu diterima oleh orang lain di luarnya.
Identifikasi dalam psikologi berarti dorongan untuk menjadi identi (sama) dengan orang lain, baik secara lahiriah maupun batiniah.
Simpati adalah perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang yang lain. Simpati timbul tidak atas dasar logis rasional, melainkan berdasarkan penilain perasaan seperti juga pada proses identifikasi.
2. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
Bentuk-bentuk intraksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation), persaingan (competition), dan pertentangan (conflict). Suatu keadaan dapat dianggap sebagai bentuk keempat dari interaksi sosial, keempat pokok dari interaksi sosial tersebut tidak perlu merupakan kontinuitas dalam arti bahwa interaksi itu dimulai dengan adanya kerja sama yang kemudian menjadi persaingan serta memuncak menjadi pertiakain untuk akhirnya sampai pada akomodasi.
Gilin and Gilin pernah mengadakan pertolongan yang lebih luas lagi. Menurut mereka ada dua macam pross sosial yang timbul sebagaiu akibat adanya interaksi sosial, yaitu:
a. Proses Asosiatif, terbagi dalam tiga bentuk khusus yaitu akomodasi, asimilasi, dan akulturasi.
b. Proses Disosiatif, mencakup persaingan yang meliputi “contravention” dan pertentangan pertikain.
Adapun interaksi yang pokok proses-proses adalah:
1) Bentuk Interaksi Asosiatif
a. Kerja sama (cooperation)
Kerja sama timbul karena orientasi orang perorangan terhadap kelompoknya dan kelompok lainnya. Sehubungan dengan pelaksanaan kerja sama ada tiga bentuk kerja sama, yaitu:
v Bargainng, pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih.
v Cooperation, proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi, sebagai salah satu carta untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan
v Coalition, kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempynyai tujuan yang sama.
b. Akomodasi (accomodation)
Adapun bentuk-bentuk akomodasi, di antaranya:
v Coertion, yaitu suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya paksaan.
v Compromise, suatu bentuk akomodasi, di mana pihak yang terlibat masing-masing mengurangi tuntutannya, agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada.
v Arbiration, suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak yang berhadapan tidak sanggup untuk mencapainya sendiri
v Meditation, hampir menyerupai arbiration diundang pihak ke tiga yang retial dalam persoalan yang ada.
v Conciliation, suatu usaha untuk mempertemukan keinginan pihak yang berselisih, bagi tercapainya suatu tujuan bersama.
v Stelemate, merupakan suatu akomodasi di mana pihak-pihak yang berkepentingan mempunyai yang seimbang, berhenti pada titik tertentu dalam melakukan pertentangan.
v Adjudication¸ yaitu perselisihan atau perkara di pengadilan.
2) Bentuk Interaksi Disosiatif
a. Persaingan (competition)
Persaingan adalah bentuk interaksi yang dilakukan oleh individu atau kelompok yang bersaing untuk mendapatkan keuntungan tertentu bagi dirinya dengan cara menarik perhatian atau mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan kekerasan.
b. Kontraversi (contaversion)
Kontraversi bentuk interaksi yang berbeda antara persaingan dan pertentangan. Kontaversi ditandai oleh adanya ketidakpastian terhadap diri seseorang, perasaan tidak suka yang disembunyikannya dan kebencian terhadap kepribadian orang, akan tetapi gejala-gejala tersebut tidak sampai menjadi pertentangan atau pertikaian.
c. Pertentangan (conflict)
Pertentangan adalah suatu bentuk interaksi antar individu atau kelompok sosial yang berusaha untuk mencapai tujuannya dengan jalan menentang pihak lain disertai ancaman atau kekerasan. Pertentangan memiliki bentuk khusus, antara lain: pertentangan pribadi, pertentangan rasional, pertentangan kelas sosial, dan pertentanfan politik.
3. Sosialisasi
Peter Berger mendefinisikan sosialisasi sebagai suatu proses di mana seorang anak belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat (Berger, 1978:116).
Salah satu teori peranan dikaitkan sosialisasi ialah teori George Herbert Mead. Dalkam teorinya yang diuraikan dalam buku Mind, Self, and Society (1972). Mead menguraikan tahap-tahap pengembangan secara bertahap melalui interaksi dengan anggota masyarakat lain, yaitu melalui beberapa tahap-tahap play stage, game sytage, dan tahap generalized other.
Menurut Mead pada tahap pertama, play stage, seorang anak kecil mulai belajar mengambil peranan orang-orang yang berada di sekitarnya.
Pada tahap game stage seorang anak tidak hanya telah mengetahui peranan yang harus dijalankannya, tetapi telah pula mengetahui peranan yang harus dijalankan oleh orang lain dengan siapa ia berinteraksi.
Pada tahap ketiga sosialisasi, seseorang dianggap telah mampu mengambil peran-peran yang dijalankan orang lain dalam masyarakat yaitu mampu mengambil peran generalized others. Ia telah mampu berinteraksi denagn orang lain dalam masyarakat karena telah memahami peranannya sendiri serta peranan orang-orang lain dengan siapa ia berinteraksi.
Menurut Cooley konsep diri (self-concept) seseorang berkembang melalalui interaksinya dengan orang lain. Diri yang berkembang melalui interaksi dengan orang lain ini oleh Cooley diberi nama looking-glass self.
Cooley berpendapat looking-glass self terbentuk melalui tiga tahap. Tahap pertama seseorang mempunyai persepsi mengenaoi pandangan orang lain terhadapnya. Pada tahap berikut seseorang mempunyai persepsi mengenai penilain oreang lain terhadap penampilannya. Pada tahap ketiga seseorang mempunyai perasaan terhadap apa yang dirasakannya sebagai penilaian orang lain terhadapnya itu.
Pihak-pihak yang melaksanakan sosialisasi itu menurut Fuller and Jacobs (1973:168-208) mengidentifikasikan agen sosialisasi utama: keluarga, kelompok bermain, media massa, dan sistem pendidikan.
4. Bentuk dan Pola Sosialisasi
a. Bentuk-bentuk Sosialisasi
Sosialisasi merupakan suatu proses yang berlangsung sepanjang hidup manusia. Dalam kaitan inilah para pakar berbicara mengenai bentuk-bentuk proses sosialisasi seperti sosialisasi setelah masa kanak-kanak, pendidikan sepanjang hidup, atau pendidikan berkesinambungan.
b. Pola-pola Sosialisasi
Pada dasarrnya kita mengenal dua pola sosialisasi, yaitu pola represi yang menekankan pada penggunaan hukuman terhadap kesalahan. Dan pola partisipatori yabg merupakan pola yang didalamnya anak diberi imbalan manakala berperilaku baik dan anak menjadi pusat sosialisasi.
C. Masyarakat dan Komunitas
Masyarakat itu merupakan kelompok atau kolektifitas manusia yang melakuakn antar hubungan, sedikit banyak bersifat kekal, berlandaskan perhatian dan tujuan bersama, serta telah melakukan jalinan secara berkesinambungan dalam waktu yang relatif lama. Unsur-unsur masyarakat yaitu: kumpulan orang, sudah terbentuk dengan lama, sudah memiliki sistem dan struktur sosial tersendiri, memiliki kepercayaan, sikap, dan perilaku yang dimiliki bersama, adanya kesinambungan dan pertahanan diri, dan memiliki kebudayaan.
Masyarakat Setempat (community)
Masyarakat setempat menunjukan pada bagianmasyarakat yang bertempat tinggal disatu wilayah (dalam arti geografis) dengan batas-batas tertentu dimana faktor utama yang menjadi dasarnya adalah interaksi yang lebih besar diantara anggota-anggotanya, dibandingkan interaksi dengan penduduk diluar batas wilayahnya.
Masyarakat Desa dan Masyarakat Kota
Menurut Soerjono Soekamto, masyarakat kota dan desa memiliki perhatian yang berbeda, khususnya terhadap perhatian keperluan hidup. Di desa, yang diutamakan adalah perhatian khusus terhadap keperluan pokok, fungsi-fungsi yang lain diabaikan. Lain dengan pandangan orang kota, mereka melihat selain kebutuhan pokok, mereka melihat selain kebutuhan pokok, pandangan sekitarnya sangat mereka perhatikan.
Masyarakat Multikultural
Perlu diketahui, ada tiga istilah yang digunakan secara bergantian untuk mengambarkan masyarakat yang terdiri atas agama, ras, bahasa dan budaya yang berbeda, yaitu pluralitas, keragaman, dan multikultural.
Konsep pluralitas menekankan pada adanya hal-hal yang lebih dari satu (banyak). Keragaman menunjukan bahwa keberadaanya yang lebih dari satu itu berbeda-beda, heterogen, dan bahkan tidak dapat dipersamakan. Sementara itu, konsep multikultralisme sebenarnya merupakan konsep yang relatif baru. Inti dari multikulturalisme adalah kesediaan menerima kelompok lain secara sama sebagai kesatuan, tanpa memperdulikan perbedaan budaya, etnik, gender, bahasa ataupun agama. Jadi, apabila pluralitas hanya menggambarkan kemajemukan, multikulturalisme meberikan penegasan bahwa dengan segala perbedaannya itu mereka adalah sama diruang publik.
Pengaruh Multikultural Terhadap Kehidupan Beragama, Bermasyarakat, Bernegara dan Kehidupan Global
Problematika yang muncul dari keragaman yaitu munculnya berbagai kasus disintegrasi bangsa dan bubarnya sebuah negara, dapat disimpulkan adanya lima faktor utama yang secara gradual bisa menjadi penyebab utama proses itu, yaitu: kegagalan kepemimpinan, krisis ekonomi yang akut dan berlangsung lama, krisis politik, krisis sosial, dan intervensi asing.
Realitas keragaman budaya bangsa ini tentu membawa konsekuensi munculnya persoalan gesekan antar budaya, yang mempengaruhi dinamika kehidupan bangsa sebagai kelompok sosial, oleh sebab itu kita harus bersikap terbuka melihat semua perbedaan dalam keragaman yang ada, meenjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan, dan menjadikan keragaman sebagai kekayaan bangsa, alat pengikta persatuan seluruh masyarakat dalam kebudayaan yang beraneka ragam.
KELOMPOK
Definisi kelompok sosial - Presentation Transcript
Definisi kelompok sosial kelompok sosial adalah kumpulan individu yang saling memiliki hubungan dan saling berinteraksi sehingga mengakibatkan tumbuhnya rasa kebersamaan dan dan rasa memiliki.
Syarat-syarat kelompok sosial
Menurut Robert K Merton
Memiliki pola interaksi
Pihak yang berinteraksi mendefinisikan dirinya sebagai anggota kelompok
Pihak yang berinteraksi di definisikan orang laoin sebagi anggota kelompok
Menurut Soerjono Soekarto
Adanya kesadaran sebagi anggota kelompok yang bersangkutan
Adanya hubungan timbale bali antara anggota dengan anggota yang lainnya dalam kelompok tersebut
Adanya factor pengikat yang dimiliki bersama misalnya kepebtibgan yang sama, tujuan yang sama, ideology politik yang sama , dll.
Memiliki struktur, kaidah, dan pola prilaku yang sama
Bersistem dan berproses.
Tipe-tipe kelompok social di klasifikasikan dari berbagai sudut
Besar kecilnya jumlah anggota
Derajat interaksi social
Kepentingn dan wilayah
Berlangsungnya suatu kepentingan
Derajat organisasi
Kesadaran akan jenis, hubungan social dan tujuan yang sama
In group : kelompok social dimana individunya mengidentivikasikan dirinya
Out group : kelompok social yang oleh individunya diartikan sebagai lawan in group
Kelompok primer (primary group) atau face to face group adalah kelompok social yang paling sederhana, anggotanya salinh mnegenal dan ada kerjasama yang erat.
Kelompok sekunder (secondary group) adalah kelompok yang terdiri dari banyak orang.
Paguyuban (gemein schaft) : bentuk kehidupan bersama yang anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni bersifat alamiah dan kekal, dasar hubungan rasa cinta dan ras persatuan.
Patembayan (gesell schaft) ikatan lahir yangt bersifat pokok dan biasanya untuk jangka waktu pendek.
Formal group : kelompok yang punya aturan tegas dan sengaja diciptakan oleh anggota untuk mengatur hubungan antar sesama .
Informal Group : tidak mempunyai struktur dan organisasi
Dalam hubungan antar kelompok juga terdapat berbagai macam dimensi, diantaranya adalah dimensi demografi, dimensi sikap, dimensi institusi, dimensi garakan social dan dimensi tipe utama hubungan antar kelompok.
Banton mengumukakan bahwa terdapat berbagai kemungkinan pola hubungan antarkelompok ras. Diantaranya adalah alkulturasi , dominasi, paternalisasi, dan intergrasi.
DESA KOTA
Desa
Desa adalah suatu wilaah yang masyarakatnya masih tradisional dan memiliki system pemerintahan terendah serta keasrian wilayah yang masih terjaga. Masyarakatnya masih kental dalam menjalankan adat istiadat setempat serta siatem kekerabatan yang masih sangad dekat dan senang bergotong royong. Kehipupan masyarakatnya masih sederhana dan rata-rata pendidikan yang masih rendah serta mata pencarian masyarakatnya masih Homogen.
Kota
Kota adalah suatu wilaah yang masyarakatnya sudah modren dan memiliki system pemerintahan yang lebih jelas. Masyarakatnya sudah berpola pikir lebih luas serta cenderung idividulisme. Kehipupan masyarakatnya yang mulai kompleks dan rata-rata pendidikan sudah tinggi serta mata pencarian masyarakatnya sudah heterogen.
Ciri-ciri masyartakat desa-kota
Desa
Menjunjung moral dan noerma-norma yang berlaku.
Menjalankan adat istiadat dengan benar-benar
Pola hidup gotongroyong
Masih tradisional
Pendidikan masih rendah
Keadaan alam masih asri
Udara masih sejuk
Belum banyak bangunan mewah
Sarana dan prasarana masih kurang
Kota
Banyak bangunan mewah
Ransportasi lengkap
Tehnologi canggih
Sarana dan prasarana memadai
Mata pencarian beragam
MASYARAKAT MULTIKULTURAL
Masyarakat multikulturalisme adalah masyarakat yang terdiri dari berbagai kultur (budaya). Secara etimologis (asal kata) dibentuk dari kata multi (banyak) dan kultur (budaya) dan isme (aliran/paham).
MULTIKULTURALISME!!
Multikulturalisme adalah masyarakat dimana setiap manusia secara individu diakui harkat dan martabatnya yang hidup dalam komunitasnya dengan kebudayaan masing-masing. Dalam pendidikan dikembangkan pedagogic kesetaraan (equity pedagogy) atau pendidikan kesetaraan.
SEBAB TERJADINYA MULTIKULTURALISME
1. Factor geografis,faktor ini sangat mempengarudi apa dan bagaimana kebiasaan sua tu masyarakat. Maka dalam suatu daera yang memiliki kondisi geografis yang berbeda maka akan terdapat perbedaan dalam masyarakat( multikultural).
2. Pengaruh budaya asing, mengapa budaya asing menjadi penyebab terjadinya multikultural, karena masyarakat yang sudah mengetahui budaya-budaya asing kemungkinan akan terpengaruh mind set mereka dan menjadkan perbedaan antara
3. Kondisi iklim yang berbeda, maksudnya hampir sama denga perbedaan letak geografis suatu daerah.
CIRI-CIRI MASYARAKAT MULTIKULTURAL
1. Terjadi segmentasi, yaitu masyarakat yang terbentuk oleh bermacam-macam suku,ras,dll tapi masih memiliki pemisah. Yang biasanya pemisah itu adalah suatu konsep yang di sebut primordial. Contohnya, di Jakarta terdiri dari berbagai suku dan ras, baik itu suku dan ras dari daerah dalam negri maupun luar negri, dalam kenyataannya mereka memiliki segmen berupa ikatan primordial kedaerahaannya.
2. Memilki struktur dalam lembaga yang non komplementer, maksudnya adalah dalam masyarakat majemuk suatu lembaga akam mengalami kesulitan dalam menjalankan atau mengatur masyarakatnya alias karena kurang lengkapnya persatuan tyang terpisah oleh segmen-segmen tertentu.
3. Konsesnsus rendah, maksudnya adalah dalam kelembagaan pastinya perlu adany a suatu kebijakan dan keputusan. Keputusan berdasarkan kesepakatan bersama
itulah yang dimaksud konsensus, berarti dalam suatu masyarakat majemuk sulit sekali dalam penganbilan keputusan.
4. Relatif potensi ada konflik, dalam suatu masyarakat majemuk pastinya terdiri dari berbagai macam suku adat dankebiasaan masing-masing. Dalam teorinya semakin banyak perbedaan dalam suatu masyarakat, kemungkinan akan terjadinya konflik itu sangatlah tinggi dan proses peng-integrasianya juga susah
5. Integrasi dapat tumbuh dengan paksaan, seperti yang sudah saya jelaskan di atas, bahwa dalam masyarakat multikultural itu susah sekali terjadi pengintegrasian, maka jalan alternatifnya adalah dengan cara paksaan, walaupun dengan cara seperti ini integrasi itu tidak bertahan lama.
6. Adanya dominasi politik terhadap kelompok lain, karena dalam masyarakat multikultural terdapat segmen-segmen yang berakibat pada ingroup fiiling tinggi maka bila suaru ras atau suku memiliki suatu kekuasaan atas masyarakat itu maka dia akan mengedapankan kepentingan suku atau rasnya.
BENTUK MASYARAKAT MULTIKULTURAL
INTERSEKSI
Konsep Interseksi merupakan suatu titik potong atau pertemuan. Dalam sosiologi, interseksi dikenal sebagai suatu golongan etnik yang majemuk.
Definisi Dalam Sosiologi, interseksi adalah persilangan atau pertemuan keanggotaan suatu kelompok sosial dari berbagai seksi. Baik berupa suku, agama, jenis kelamin, kelas sosial, dan lain-lain dalam suatu masyarakat majemuk. Suatu interseksi terbentuk melalui interaksi sosial atau pergaulan yang intensif dari anggota-anggotanya melalui sarana pergaulan dalam kebudayaan manusia, antara lain bahasa, kesenian, sarana transportasi, pasar, sekolah. Dalam memanfaatkan sarana-sarana interseksi sosial itu, anggota masyarakat dari latar belakang ras, agama, suku, jenis kelamin, tingkat ekonomi, pendidikan, atau keturunan berbeda-beda dapat bersama-sama menjadi anggota suatu kelompok sosial tertentu atau menjadi penganut agama tertentu.
KONSOLIDASI
Konsep Suatu proses penguatan pemikiran atas kepercayaan yang telah diyakini agar kepercayaan akan sesuatu yang diyakini semakin kuat. Yang mana hal ini dilakukan oleh orang yang lebih mengerti akan kepercayaan yang dianut .
Definisi Konsolidasi adalah suatu proses penguatan yang dilakukan untuk memberikan tambahan keimanan atas apa yang telah seseorang yakini, yang biasanya dilakukan oleh orang yang sudah mencapai tingkatan tertenatu.
Penjelasan definisi Jadi, yang dimaksud dengan konsolidasi adalah suatu penguatan atas apa yang telah melekat pada dirinya.
SUKU
Bangsa, etnik, ras, suku
Apakah benar terjemahan-terjemahan berikut:
nation = bangsa, nationality = kebangsaan
ethnic = etnik, ethnic group = kelompok etnik
race = ras
tribe = suku
Jika ya, ada beberapa kategori dan halaman yang tampaknya harus disesuaikan judulnya. Mohon pendapat Wikipediawan. •• ivanlanin ♫ 19:01, 28 April 2007 (UTC)
Benar semua. Nation = bangsa, sebagai bangsa yang mendiami sebuah negara. Hal ini merupakan konsep politik. Lalu tapi dalam bahasa Indonesia ada eufemisme yang dipengaruhi oleh politik. Ethnic group sering diterjemahkan suku (bangsa). Jaman sekarang arti antara etnik dan suku menjadi kabur. Menurut KBBI saya (1997) suku adalah "satuan bangsa sebagai bagian yang lebih besar".
Sedangkan tribe adalah suku yang sebenarnya. Sebuah kelompok manusia yang jumlahnya tidak melebihi berapa ratus jiwa. Ras tidak masalah. Jared Diamond dalam bukunya Guns, Germs and Steel (1997) membagi kelompok manusia sebagai berikut:
band
tribe
chiefdom
state
jumlah
puluhan
ratusan
ribuan
lebih dari 50.000
pola pemukiman
nomadis
satu desa
beberapa desa
negara
hubungan
keluarga
keluarga
berdasarkan
klan
klas
dan tempat tinggal
klas
dan tempat tinggal
etnisitas
1
1
1
1 atau lebih
Maaf ini agak kepanjangan :-) tapi mungkin agak jelas, jadi ada overlap antara beberapa konsep. Meursault2004ngobrol 20:20, 28 April 2007 (UTC)
--------------------------------------------------------------------------------
Sekalian nanya, padanan kata "band" dalam bahasa Indonesia apa ya? --(-_-") RickySetiawan (kirim pesan) 23:20, 28 April 2007 (UTC)
Saya barusan lihat di kamus Shadilly dan Echols "gerombolan". Saya tidak tahu padanan yang lebih tepat apa. Meursault2004ngobrol 23:31, 28 April 2007 (UTC)
Kalau band of bandits mungkin ya cocok kalau dibilang gerombolan.. hehe.. just kidding.. Mungkin "sub-suku" bisa dipakai untuk "band"; sementara "suku" sepertinya dalam bahasa Indonesia memang dipakai baik untuk yang ratusan "tribe" ataupun yang ribuan "chiefdom". "Bangsa" sepertinya cukup aman untuk "state". Salam, Naval Scene 02:45, 29 April 2007 (UTC)
Thx atas masukannya. Saya terus terang paling bingung mengapa "ethnic group" diterjemahkan menjadi "suku (bangsa)". Apakah boleh kita luruskan? Satu lagi, Kategori:Tokoh menurut negara apakah lebih baik diubah menjadi Kategori:Tokoh menurut bangsa (en:Category:People by nationality)? Karena tampaknya dalam hal ini lebih tepat menggunakan istilah "bangsa" daripada "negara". •• ivanlanin ♫ 04:23, 29 April 2007 (UTC)
Saya tidak masalah jika tokoh menurut negara diubah menjadi bangsa. Sebab di en: misalnya, tokoh Britania dibagi menjadi 4-5 bangsa (Inggris, Skotlandia, Wales, Irlandia Utara dan Irlandia). Cuma ada masalah baru, bagaimana dengan bangsa2 yang bermukim di banyak negara? Bangsa Tionghoa yang minimal di 4 negara, bangsa Jerman di banyak negara. Nanti malah jadi kacau. Bagaimana kalau nama kategori diubah tetapi tetap menurut negara saja. Jadi namanya saja yang diubah?
Sedangkan di Indonesia nama suku (bangsa) sudah menjadi sinonim dari etnisitas karena alasan politik. Jadi ya tetap digunakan seperti ini tidak apa-apa. Di Indonesia misalkan ada suku Jawa, suku Sunda dan bahkan suku Tionghoa dan suku Arab padahal konsep ini merujuk ke etnisitas. Penggunaan kata suku yang benar sebenarnya merujuk ke masyarakat primordial yang tinggal di pedalaman. Seperti suku Asmat, suku Ekagi. Itupun saya tidak yakin 100 % karena mungkin mereka sudah sedenter (tidak nomadis).
Oh iya tambah satu: nationality itu dalam bahasa Indonesia biasa diterjemahkan dengan "kewarganegaraan" pula. Meursault2004ngobrol 08:22, 29 April 2007 (UTC)
Waduh. Tambah lagi kerumitannya nih. Kalau nationality = "kewarganegaraan", lalu citizenship apa dong? :) Gawat, state saja kita belum punya terjemahannya ya? Lalu bagaimana nih? Banyak sekali istilah-istilah politik ini yang menurut saya penting untuk kita ketahui dan bedakan, tapi karena kebiasaan jadi sulit dilakukan. •• ivanlanin ♫ 10:54, 29 April 2007 (UTC)
Aduh mas Ivan, anda benar ... Setelah melihat2 artikel2 ini definisi banyak yang lain. Citizenship itu bukan kewarganegaraan. Dulu saya pernah dapat kuliah sedikit mengenai penataan negara dan sosiologi tapi saya belajar konsep-konsep Eropa. BTW menurut saya state paling cocok diterjemahkan dengan istilah "negeri" atau "praja", yaitu pranata resmi di suatu wilayah negara (=country). Yaitu pranata pemerintahan. Bagaimana kalau diadakan Wikiproject pranata politik dan sosial di NKRI? Meursault2004ngobrol 13:45, 29 April 2007 (UTC)
Wow, setuju. Kalau gak salah, waktu itu Wic2020 pernah mau menginisiasi sesuatu yang mirip deh. •• ivanlanin ♫ 14:57, 29 April 2007 (UTC)
"Sedangkan di Indonesia nama suku (bangsa) sudah menjadi sinonim dari etnisitas karena alasan politik." Alasannya apa ya Mas, kalau kebetulan Mas Revo tahu? Bisa tidak kita berupaya "meluruskan" dengan menggunakan etnik dan suku dalam konteks yang sesuai dengan definisi awalnya? Mungkin di dalam badan artikel kita jelaskan pengertian di Indonesianya. Kan salah satu fungsi Wikipedia (menurut saya) adalah meluruskan definisi istilah. •• ivanlanin ♫ 15:01, 29 April 2007 (UTC)
OK bagus :-) Nanti bikin halaman khusus ya dan isi pembicaraan ini dipindahkan ke sana. Saya ada sebuah alasan walaupun ini jangan dimasukkan ke artikel dulu sebab bersifat original research/riset asli. Pada waktu RI didirikan para Pendiri Indonesia harus menyatukan sebuah negara yang sangat majemuk, lalu mereka harus mengadakan apa yang disebut dengan istilah nation building menuju ke suatu "komunitas yang diimajinasikan" (imagined community, istilah Clifford Geertz kalau tak salah). Nah nation yang mau dibentuk ini adalah Indonesian nation. Jika nation ini sudah terbentuk nanti tentu saja tidak ada tempat untuk nation yang lain. Oleh karena itu istilah ethnic diterjemahkan menjadi suku, padahal mungkin juga tepat diterjemahkan dengan istilah "bangsa". Nah istilah suku atau suku bangsa mengasumsikan bagian dari suatu yang lebih besar. KBBI memberikan definisi "bagian" untuk salah satu definisi suku. Jadi suku Jawa, suku Sunda, suku Minangkabau dan sebagainya merupakan bagian dari bangsa Indonesia yang lebih besar. Tapi anehnya bangsa Indonesia kan tidak mencakup suku Jawa dan suku Minangkabau semuanya? Ada orang Jawa di Suriname, Malaysia, Kaledonia Baru dsb. Begitu pula ada orang Minang di Malaysia, Singapura dsb. Oleh karena itu istilah suku atau suku bangsa akhirnya menjadi satu dengan istilah "etnik/s". Sehingga kata suku digunakan pula untuk merujuk kepada suku Tionghoa, suku Arab dan bahkan suku Indo. Dari segi politik mungkin betul, tapi dari segi antropologis mungkin tidak. Begitulah pendapat saya. Terima kasih sebelumnya bersedia membaca :-) Meursault2004ngobrol 15:36, 29 April 2007 (UTC)
Imagined Communities (bentuk jamak, bukan tunggal) itu karangannya Ben Anderson. Nation-state biasanya diterjemahkan menjadi negara kebangsaan, kalau tidak salah. Seingat saya subject diterjemahkan menjadi kawula, bukan warga negara. Dulu pada masa Belanda warga jajahan di Hindia Belanda umumnya adalah kawula Belanda, tapi bukan warga negara, sehingga mereka tidak punya hak-hak yang sama dengan warga negara Belanda.Stephensuleeman 00:16, 30 April 2007 (UTC)
Oh iya Ben Anderson. Trims infonya. Saya mengambil terjemahan secara harafiah dari kamus Echols-Shadily, jadi bisa saja mereka interpretasinya lain. Tapi alternatif lain nanti bisa dimasukkan sebagai bahan perbandingan. Meursault2004ngobrol 00:23, 30 April 2007 (UTC)
Tabel
Saya telah memasukkan beberapa data yang di atas ini dalam sebuah tabel. Dalam tabel saya masukkan istilah-istilah Inggris dengan terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Namun padanan dalam bahasa Belanda saya masukkan pula karena Indonesia sebenarnya berdasarkan sistem Belanda. Apalagi sistem hukum Indonesia memang berbeda dengan sistem hukum Anglo-Saxon. Namun tabelnya belum lengkap sekarang 23:57, 29 April 2007 (UTC)
Lema di KBBI
terjemahan Indonesia
dari istilah Belanda
Istilah Belanda
Istilah Inggris
terjemahan Indonesia
dari istilah Inggris[1]
Lema di KBBI
negara, negeri, tanah air
land
country
1. negeri, negara. 2. tanah air
bangsa
natie
nation
bangsa
kebangsaan, kewarganegaraan
nationaliteit
nationality
kebangsaan
?
national
warga negara
negara, pemerintah
staat
state
1. negara bagian 2. negara
natie-staat (?)
nation-state
negara berbangsa tunggal
1. warga, 2. orang biasa, 3. warga kota (zaman pertengahan)
burger
citizen
warga negara, warga kota
kewargaan
burgerschap
citizenship
kewarganegaraan
warga
onderdaan
subject
warga negara
bangsa, rakyat
volk
people
1. orang, 2. rakyat, 3. bangsa, rakyat, 4. anak negeri, 5. sanak keluarga, suku.
suku (bangsa), bani/keturunan
stam
tribe
suku (-bangsa), rumpun
etnis
etnisch
ethnic
kesukuan
kelompok etnis
etnische groep
ethnic group
suku bangsa
^ Kamus Inggris-Indonesia oleh John Echols dan Hassan Shadily
Tolong diisi lebih lanjut. Meursault2004ngobrol 23:57, 29 April 2007 (UTC)
Wah, terima kasih rujukan awalnya Mas. Maaf nih harus kembali ke kehidupan nyata sementara :) Nanti malam saya upayakan untuk membuat halaman koordinasi proyeknya. Atau ada yang mau mulai dulu? •• ivanlanin ♫ 01:21, 30 April 2007 (UTC)
Puak, marga dan kaum kira-kira masuk di mana ya? --Gombang 05:36, 4 Mei 2007 (UTC)
Pertama kata kaum kelihatannya luas ya cakupannya. Saya belum lihat di kamus lagi tentang ini. Kalau marga itu sinonimnya "klan" ya. Jadi mungkin termasuk tribe seperti definisi Jared Diamond di atas ini. Kalau puak definisinya saya belum jelas. Belum saya lihat di kamus atau dokumentasi lainnya. Meursault2004ngobrol 10:38, 4 Mei 2007 (UTC)
Dari KBBI: puak n golongan;1 kelompok (orang dsb);perubahan nasib suatu puak dapat terjadi jika disertai dengan ikhtiar dan usaha yang sungguh-sungguh;2 partai: ada dua puak yang besar pengaruhnya di pemerintahan Inggris;3 kaum (golongan keluarga, suku bangsa): tiap-tiap puak mempunyai cara perkawinan yang sesuai dengan adat istiadatnya; berpuak-puak v bergerombol; berkelompok-kelompok: kelakuan orang ramai itu berasal dar zaman purba pada waktu manusia masih hidup berpuak-puak. --Gombang 10:57, 4 Mei 2007 (UTC)
Kalau begitu puak mungkin bisa disamakan dengan "marga" ya. Meursault2004ngobrol 11:10, 4 Mei 2007 (UTC)
Perang Saudara
"Perang Saudara" atau "Perang saudara"? borgx(kirim pesan) 02:50, 7 Mei 2007 (UTC)
Saya pikir mestinya "Perang Saudara".Stephensuleeman 03:13, 7 Mei 2007 (UTC)
Iya menurut analogi Perang Dingin, Perang Dunia dsb. Meursault2004ngobrol 11:50, 8 Mei 2007 (UTC)
Dipakai sebagai bagian dr nama perang ("Perang Saudara...") atau istilah umum? Kalau istilah umum sih menggunakan huruf kecil saja. Hayabusa future (\0-0/) 12:40, 8 Mei 2007 (UTC)
Perang Dingin adalah nama yang merujuk pada satu peristiwa tertentu, sementara "perang saudara" dan "perang dunia" tidak. Jadi menurut saya yang digunakan adalah "perang saudara" (dengan "s" kecil); kecuali —seperti kata Hayabusa— kalau digunakan sebagai nama peristiwa, misalnya "Perang Saudara Amerika", "Perang Dunia I", "Perang Dunia II". --(^_^) RickySetiawan (kirim pesan) 23:23, 8 Mei 2007 (UTC)
Intinya, segala yang berupa "nama diri" (en:proper name) huruf pertama tiap katanya berhuruf besar. Seperti kata Ricky. ••ivanlanin ♫ 10:35, 10 Mei 2007 (UTC)
Sip. Sudah jelas. borgx(kirim pesan) 00:39, 11 Mei 2007 (UTC)
Songwriter
Kira-kira yang tepat untuk terjemahan songwriter pencipta lagu, pengarang lagu atau penulis lagu? borgx(kirim pesan) 01:35, 24 Mei 2007 (UTC)
Kalau harfiah sih harusnya penulis lagu, tapi yang umum digunakan di Indonesia tampaknya pencipta lagu [1]. •• ivanlanin ♫ 01:41, 24 Mei 2007 (UTC)
ada istilah arranger, writer, dan composer, lho Hariadhi - Ngobrol 14:41, 27 Mei 2007 (UTC)
penulis lirik mungkin? Bloodseeker 03:54, 29 Mei 2007 (UTC)
Canola, dkk
Mohon pendapat rekan2 yang kompeten. Apakah nama "Canola" perlu diubah menjadi "Kanola", ataukah tetap? Demikian pula "Rapeseed", apakah sudah ada terjemahan Bahasa Indonesianya? Kalau "Barley" sempat saya terjemahkan menjadi "Jelai", sedangkan "Malt" tidak saya terjemahkan (soalnya bingung). Salam, Naval Scene 19:36, 25 Mei 2007 (UTC)
Posisi canola agak sulit dijelaskan. Di bahasa Inggris pun penggunaan nama ini menjadi kacau pula. Semula dia nama suatu tipe baru oilseed rape spring dengan kadar asam erukat sangat rendah dan glukosinolat rendah. Tapi lalu penggunaannya meluas untuk semua varietas spring yang baru (karena semua kultivar baru punya sifat yg sama, low erucic plus low glucosinolate). Bahkan, untuk semua oilseed rape penghasil minyak ada yg menyebutnya canola. Saya kebetulan lagi merintis artikel tentang canola dkk. Biar saja gitu dulu. Nanti saya beresin lagi.
Tambahan: rapeseed itu semua Brassica penghasil minyak, walaupun biasanya maksudnya B. napus. B. napus penghasil minyak nama standarnya oilseed rape. Bhs Indonesianya belum jelas. See this as reference.
Barley jadi jelai oke. Malt memang ngga/belum ada terjemahannya. Biar saja malt, itu istilah teknis. Kembangraps 20:28, 25 Mei 2007 (UTC)
Bung Kembangraps, sebenarnya artikel Canola tsb sudah saya mulai. Monggo dibereskan lebih lanjut. Salam, Naval Scene 17:36, 26 Mei 2007 (UTC)
Udah saya liat kok. Maksudnya saya merintis, baru dikonsep di word, belum dimuat ke wiki Kembangraps 18:46, 26 Mei 2007 (UTC)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar