Model Client Server
Sistem client-server mempunyai satu atau lebih proses client dan satu atau lebih proses server, dan sebuah proses client dapat mengirim query ke sembarang proses server. Client bertanggung jawab pada antar muka untuk user, sedangkan server mengatur data dan mengeksekusi transaksi. Sehingga suatu proses client berjalan pada sebuah personal computer dan mengirim query ke sebuah server yang berjalan pada mainframe.
Arsitektur ini menjadi sangat popular untuk beberapa alasan. Pertama, implementasi yang relatif sederhana karena pembagian fungsi yang baik dan karena server tersentralisasi. Kedua, mesin server yang mahal utilisasinya tidak terpengaruh pada interaksi pemakai, meskipun mesin client tidak mahal. Ketiga, pemakai dapat menjalankan antarmuka berbasis grafis sehingga pemakai lebih mudah dibandingkan antar muka pada server yang tidak user-friendly. perlu diingat batasan antara client dan server dan untuk menjaga komunikasi antara keduanya yang berorientasi himpunan. Khususnya membuka kursor dan mengambil tupel pada satu waktu membangkitkan beberapa pesan dan dapat diabaikan.• Client:
– Proses akses data
– Melakukan operasi pada komputer lain
• Server:
– Proses mengatur data
– Proses mengatur resources
– Proses komputasi
• Interaksi:
– Invocation/result
Arsitektur ini menjadi sangat popular untuk beberapa alasan. Pertama, implementasi yang relatif sederhana karena pembagian fungsi yang baik dan karena server tersentralisasi. Kedua, mesin server yang mahal utilisasinya tidak terpengaruh pada interaksi pemakai, meskipun mesin client tidak mahal. Ketiga, pemakai dapat menjalankan antarmuka berbasis grafis sehingga pemakai lebih mudah dibandingkan antar muka pada server yang tidak user-friendly. perlu diingat batasan antara client dan server dan untuk menjaga komunikasi antara keduanya yang berorientasi himpunan. Khususnya membuka kursor dan mengambil tupel pada satu waktu membangkitkan beberapa pesan dan dapat diabaikan.• Client:
– Proses akses data
– Melakukan operasi pada komputer lain
• Server:
– Proses mengatur data
– Proses mengatur resources
– Proses komputasi
• Interaksi:
– Invocation/result
Model Multiple Server
• Service disediakan oleh beberapa server
• Contoh:
– Sebuah situs yang jalankan dibeberapa server
• Server menggunakan replikasi atau database terdistribusi
• Contoh:
– Sebuah situs yang jalankan dibeberapa server
• Server menggunakan replikasi atau database terdistribusi
Model Proxy Server
Proxy server menyediakan hasil copy (replikasi) dari resource yang di atur oleh server lain. Biasa nya proxy server di pakai untuk menyimpan hasil copy web resources. Ketika client melakukan request ke server, hal yang pertama dilakukan adalah memeriksa proxy server apakah yang diminta oleh client terdapat pada proxy server. Proxy server dapat diletakkan pada setiap client atau dapat di pakai bersama oleh beberapa client. Tujuannya adalah meningkatkan performance dan availibity dengan mencegah frekwensi akses ke server.
• Proxy server membuat duplikasi beberapa server yang diakses oleh client
• Caching:
– Penyimpanan lokal untuk item yang sering diakses
– Meningkatkan kinerja
– Mengurangi beban pada server
• Caching:
– Penyimpanan lokal untuk item yang sering diakses
– Meningkatkan kinerja
– Mengurangi beban pada server
• Contoh:
- Searching satu topik namun dilakukan dua kali maka searching terakhir memiliki waktu yang lebih kecil
- Searching satu topik namun dilakukan dua kali maka searching terakhir memiliki waktu yang lebih kecil
Model Peer To Peer
Bagian dari model sistem terdistribusi dimana sistem dapat sekaligus berfungsi sebagai client maupun server. Sebuah arsitektur di mana tidak terdapat mesin khusus yang melayani suatu pelayanan tertentu atau mengatur sumber daya dalam jaringan dan semua kewajiban dibagi rata ke seluruh mesin, yang dikenal sebagai peer. Pola komunikasi yang digunakan berdasarkan aplikasi yang digunakan. Peer-to-peer merupakan model yang paling general dan fleksible.
Model Mobile Code
• Kode yang berpindah dan dijalankan pada pc yang berbeda
• Contoh: Applet
• Contoh: Applet
Model Mobile Agent
• Sebuah program yang berpindah dari satu komputer ke komputer yang lain
• Melakukan perkerjaan otomatis
• Melakukan perkerjaan otomatis
Pengantar-Model
- Menyediakan
sebuah gambaran abstrak aspek yang relevan
dengan
sistem- Tujuan
- Menyediakan
sebuah kerangka kerja untuk memahami permasalahan
dan
pemecahannya- Model
Arsitektural
- Hubungan
dan interkoneksi seperti apa antara komponenkomponen
dari
sistem terdistribusi- Model
Fundamental
- Karakteristik
apa yang mempengaruhi dependability sistem
terdistribusi?- Dependability : correctness, reliability, security
Kesulitan dan Ancaman- Mode
pemakaian
- Variasi
yang beragam terhadap karakteristik pemakaian
- Contoh :
berapa banyak halaman di kunjungi
- Masalah
Internal
- Masalah
concurrency
- Masalah
clock
- Mode
kegagalan
- Lingkungan
Sistem
- Sistem
terdistribusi harus mengakomodasi heterogenitas
hardware,
sistem operasi dan jaringan- Contoh :
berapa banyak versi SO?
- Ancaman
Eksternal
- Serangan terhadap kesatuan data dan keamanannya
Model Arsitektur- Arsitektur
- Struktur
komponen-komponen secara terpisah
- Tujuan
- Menyakinkan bahwa struktur sistem
memenuhi standar saat
ini dan
yang akan datang- Model
Arsitektur
- Abstrak fungsi tiap komponen sistem
terdistribusi
- Penempatan
komponen pada jaringan komputer
- Hubungan
antar komponen, yaitu peran fungsional per komponen
dan
pola komunikasi antar komponen Klasifikasi Proses- Proses
Server
- Menyediakan
layanan dan menangani request
- Proses
Client
- Proses
membuat/melakukan request
- Proses
Peer
- Proses
yang saling bekerja sama dan berkomunikasi
- Klasifikasi
proses tersebut mengidentifikasikan
- tanggung
jawab masing-masing proses
- dan juga
membantu untuk menaksir beban kerja
- Serta menentukan pengaruh kegagalan dari tiap proses
Kelebihan dan Kekurangan Model Sistem Terdistribusi
Sistem terdistribusi merupakan sebuah sistem yg komponennya berada pd jaringan komputer. Komponen tsb saling berkomunikasi & melakukan koordinasi hanya dgn pengiriman pesan (message passing). Contoh penerapan Distributed System : Small Area Network (SAN) . Local Area Network (LAN), Metropolitan Area Network (MAN), Online Service (OL) / Outernet, Wide Area Network (WAN) / International Network (Internet).
Sistem diatas terdiri atas tiga model yaitu :
1. Sistem client - server
2. Sistem point to point
3. Sistem terkluster
Client - Server
Merupakan bagian dari model sistem terdistribusi yang membagi jaringan berdasarkan pemberi dan penerima jasa layanan.
Kelebihan jaringan client server
Mendukung keamanan jaringan yang lebih baik
Kemudahan administrasi ketika jaringan bertambah besar
Manajemen jaringan terpusat
Semua data bisa disimpan dan di backup terpusat di satu lokasi
Kekurangan jaringan client server
Butuh administrator jaringan yang profesional
Butuh perangkat bagus untuk digunakan sebagai komputer server
Butuh software tool operasional untuk mempermudah manajemen jaringan
Anggaran untuk manajemen jaringan menjadi besar
Bila server down, semua data dan resource diserver tidak bisa diakses.
Point to Point
Merupakan bagian dari model sistem terdistribusi dimana sistem dapat sekaligus berfungsi sebagai client maupun server.
Kelebihan jaringan point to point
Implementasinya murah dan mudah
Tidak memerlukan software administrasi jaringan yang khusus
Tidak memerlukan administrator jaringan
Kekurangan jaringan point to point
Jaringan tidak bisa terlalu besar (tidak bisa memperbesar jaringan)
Tingkat keamanan rendah
Tidak ada yang memanajemen jaringan
Pengguna komputer jaringan harus terlatih mengamankan komputer masing-masing
Semakin banyak mesin yang disharing, akan mempengaruhi kinerja komputer.
Sistem Terkluster
Secara umum, sistem kluster adalah gabungan dari beberapa sistem individual ( komputer ) yang dikumpulkan pada suatu lokasi, saling berbagi tempat penyimpanan data ( storage ), dan saling terhubung dalam jaringan lokal ( Local Area Network ).
Keuntungan:
a. Absolute scalability . Adalah mungkin untuk menciptakan sistem terkluster yang jauh lebih powerful daripada satu komputer standalone yang terbesar sekalipun. Satu kluster bisa terdiri atas puluhan, bahkan ratusan komputer, dan masing-masing adalah multiprosesor.
b. Incremental scalability . Kluster diatur sedemikian rupa sehingga bisa dupgrade sedikit demi sedikit sesuai dengan kebutuhan, tanpa harus mengupgrade keseluruhan sistem sekaligus secara besar-besaran.
c. High availability . Karena setiap komputer yang tergabung adalah standalone (mandiri), maka kegagalan salah satu komputer tidak menyebabkan kegagalan sistem.
d. Superior price/performance . Dengan konfigurasi yang tepat, dimungkinkan untuk membangun sistem yang jauh lebih powerful atau sama dengan komputer standalone, dengan biaya yang lebih rendah.
Isu yang menarik tentang sistem kluster adalah bagaimana mengatur mesin-mesin penyusun sistem dalam berbagi tempat penyimpanan data ( storage ). Untuk saat ini, biasanya sistem kluster hanya terdiri dari 2 hingga 4 mesin berhubung kerumitan dalam mengatur akses mesin-mesin ini ke tempat penyimpanan data.
Isu di atas juga berkembang menjadi bagaimana menerapkan sistem kluster secara paralel atau dalam jaringan yang lebih luas (Wide Area Network ). Hal penting yang berkaitan dengan penerapan sistem kluster secara paralel adalah kemampuan mesin-mesin penyusun sistem untuk mengakses data di storagesecara serentak. Berbagai software khusus dikembangkan untuk mendukung kemampuan itu karena kebanyakan sistem operasi tidak menyediakan fasilitas yang memadai. Salah satu contohsoftware -nya adalah Oracle Parallel Server yang khusus didesain untuk sistem kluster paralel.
Referensi :
- http://sitialiyah.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/11436/week2+Model+Sister.pdf
- http://sitialiyah.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/11436/week2+Model+Sister.pdf
- http://ar4y4sh1k1.wordpress.com/2010/02/13/model-sistem-terdistribusi/
- http://cobadibaca.blogdetik.com/2010/02/16/kelebihan-dan-kekurangan-model-sistem-terdistribusi/
Link Anggota Kelompok :
Link Anggota Kelompok :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar